Kamis, 15 Juni 2017

Museum Pendet (BALI)



MUSEUM PENDET DI BALI

 

Museum pendet adalah salah satu museum yang merupakan budaya masyarakat gianyar, museum ini di pandang mencerminkan sebuah nilai yang luhur terkait dengan historis yang tinggi yang di dalmnya terdapat karya agung dari seniman bali ternama bernama Wayan pendet museum ini mulai didirikan pada tahun 1996. Museum pendet ini di buka oleh pelukis kenamaan ida bagus made pada tanggal 14 April 1999 dan di resmikan oleh bupati tjok Gede Budi Setiawan pada 22 Desember tahun 2002 dan secara resmi di sebut the home studio of the late artist ida bagus made.

Meninjau seni tiga dimensi di bali , karya tiga dimensinya memiliki konsep  penciptaannya sendiri karya apabila karya patung terdahulu di bali, patung - patung tersebut hanya di gunakan untuk keperluan struktur bangunan pada pura dan puri karena pada patung terdahulu juga berpegang pada konsep trimurti yaitu hubungan antara manusia dengan tuhan , manusia dengan manusia dan juga manusia dengan alam. Sehingga dalam pembentukan patung terdahulu konsepnya menghayal dan berpacu pada penciptaan karya berupa kehidupan dewa karena karya tersebut nantinya juga akan di persembahkan kepada para dewa.

Di era kontemporer ini penerus dari wayan pendet masih mempertahankan patung patung dengan konsep trimurti tersebut dari era kontemporer yaitu dengan cara mengajak masyarakat gotong royong untuk merenovasi pure dengan penciptaan patung patung dewa  meskipun banyak tradisi modern yang masuk anak dari wayan pendet sendiri masih menjaga kelestarian patung dengan konsep dewa itu sendiri , Karena antara patung modern dan patung tradisi memiliki keunikannya sendiri-sendiri dimana seperti yang kita lihat patung patung modern bentuknya mengarah pada figur – figur karena penciptaannya sudah terpengaruh dengan dunia akademik oleh karena itu patung tradisi masih  dipertahankan dengan masih menciptakan patung dengan konsep bali yang masih kental akan tradisi dan pakem pakem dari bali sendiri.

Di museum pendet sendiri terbagi menjadi dua ruangan yang pertama terdapat koleksi hasil karya putra sulung wayan pendet yang bernama wayan gunarsa dan di ruang kedua berisi karya wayan pendet , di museum pendet sendiri memiliki kurang lebih 100 karya patung dan juga ada karya lukisnya yang berjumlah sekitar 20 an dan karya seni yang terkoleksi di museum ini marupakan koleksi dari keluarga sendiri dan yang di letakkan di museum adalah karya yang sudah di seleksi terlebih dahulu tidak semua karya bisa ditempatkan mskipun karya keluarga wayan itu sendiri. 

Wayan pendet di kenal sebagai seniman penyandang predikat sebagai pematung sekaligus pelukis ulung yang karya – karyanya banyak di kagumi oleh orang lain baik seniman maupun orang awam sekalipun , mengapa ia memilih lukis dan patung karena menurutnya antara patung dan lukis memiliki hubungan yang erat di mana objek lukisannya adalah karya patungnya tersendiri.

Wayan pendet sendiri merupakan salah satu anggota pita maha oleh karena itu tidak lepas dari peran rudolf bonet dan walter spies sendiri , karena pada saat itu bonet lah yang menjadi guru wayan pendet selain menjadi guru ia juga yang menkurasi karya wayan pendet. Dari sekian banyak anggota pita maha wayan pendet adalah salah satu seniman pita maha yang berkarya 3 dimensi ia berbeda dengan seniman pita maha lainnya yang kebanyakan dari karya seni nya berupa lukisan hanya wayan pendet lah yang serius dengan karya patung tersebut.

Kebanyakan dari karya seni patung bali menggunakan batu padas dan kayu sebagai medianya dalam berkarya seni , terdapat konsep penciptaan di setiap karya seni wayan pendet tersendiri dimana pada dahulu konsep karyanya mengangkat tema binatang semua dan kemudian ia beralih ke naturalis realis dan ia pun akhirnya memiliki ciri khas dari karyanya tersendiri.

Karena dulu penciptaan patungnya mengarah pada naturalis dimana mengambil objeknya secara langsung sehingga karyanya mimetis atau meniru pada objek yang mereka lihat selain itu ide mereka dalam menciptakan karya seninya berangkat dari alam yang salah satunya binatang , kemudian di kembangkan dengan ide dan imajinasinya dari pola  binatang itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa karya yang berada di museum pendet :

 

 

                                                           

Judul karya      : Astagina

oleh                 : wayan gunarso

Ukuran            : 25 x 20 x 45

Tahun              : 1986

 

 

 

 

           Judul               : Nyuti Rupa

           Oleh                : wayan pendet

Ukuran            : 25 x 20 x 75

Tahun              : 1983

 

 

 

           Judul               : cengkrama

 Oleh                : wayan pendet

 Ukuran            : 25 x 30 x80

 Tahun              : 1983

 

 

 

                

            Judul               : Garuda           

            Oleh                : wayan pendet

 Ukuran            : 35 x 40 x 120

 Tahun              : 1981

 

 

1 komentar: